Ikan Napoleon
2.1
Deskripsi Ikan Napoleon
Ikan Napoleon atau
Ikan Napoleon Wrasse (Cheilinus undulatus) merupakan
ikan karang berukuran besar anggota dari familia Labridae, dengan ukuran bisa
mencapai 2 m dan berat 190 kg. Ikan Napoleon terutama ditemukan di terumbu
karang di kawasan samudra hindia dan samudra pasifik.
Ikan ini mempunyai pola reproduksi hermafrodit protogini
dengan sebaran di wilayah perairan india-pasifik. Ikan napoleon merupakan jenis
ikan karang yang mempunyai daya tarik menarik bagi para penyelam untuk
menikmati wisata alam bawah laut.
Ikan
ini disebut orang Australia dengan nama Hump Head Maori Wrasse, yang
dibedakan karena bagian mukanya mempunyai guratan-guratan yang menyerupai
hiasan muka orang Maori. Guratan-guratan tersebut berwarna krem
(kuning susu) yang saling tumpang tindih pada bagian
hidung dan pipi, kemudian meluas ke atas badan dan seberang ujung sirip dada.
Badannya disepuh dengan warna hijau cerah dan di bagian atas seluruh
sirip-siripnya berwarna coklat. Panjang ikan ini bisa mencapai 1.5 meter. Dan
beberapa ikan bisa mencapai ukuran sampai 180 kg pada usia 50 tahun. Ketika
muda, ikan napoleon terlihat pucat dengan garis-garis vertikal lebih gelap.
Begitu dewasa, warna tubuhnya menjadi hijau kebiru-biruan dengan garis-garis
lebih jelas. Bibirnya menebal macam bibir Mick Jagger. Bagian atas kepalanya
pun, di atas mata, menjadi benjol ke depan. Karena ponoknya itu, orang pun menamainya Wrasse kepala berponok (Humphead wrasse). Wajahnya memiliki
garis-garis tak beraturan. Di belakang matanya terdapat dua garis pendek
berwarna hitam. “Goresan” hitam ini menyerupai ornamen wajah suku Maori di
Selandia Baru. Maka, ikan napoleon pun mendapat julukan lain, Maori wrasse.
Ikan napoleon
memiliki klasifikasi taksonomi (Burgess et al. Dalam Arif 2007) sebagai berikut
:
- Kingdom : Animalia
- Phylum : Chordata
- Sub Phylum : Vertebrata
- Classis : Pisces
- Sub Classis : Actinopeterygii
- Ordo : Percomorphy
- Sub Ordo : Percoidea
- Familia : Labridae
- Genus : Cheilinus
- Spesies : CheilinusUndulates
2.2 Cara Makan Ikan
Napoleon
Ketika kita membicarakan ikhtiogi tentang
ikan, kita juga akan membahas bagaimana cara makan dari ikan tersebut dan
tingkahlaku lainnya. Seperti penjelasan di atas ikan napoleon merupakan salah
satu ikan penghuni karang yang memiliki bentuk tubuh yang unik, warna tubuh
yang indah, dan pergerakan di perairan yang gemulai yang membuat para penyelam
penasarai ingin melihat ikan napoleon ini.
Secara garis besar ikan dapat di bedakan
menjadi beberapa golongan berdasarkan cara makan ikan tersebut seperti golongan
predator, grazer, penyaring makanan, dan parasit. Umumnya ikan-ikan yang
memakan binatang-binatang makroskopik mempunyai adaptasi tertentu, mereka
biasanya mempunyai gigi pencengkram yang berkembang dengan baik, seperti yang
terlihat banyak ikan cucut (Elasmobranciii), sphyraema, esox, dan lepisosteus.
Cara
makan dari ikan napoleon adalah ikan ini mencari makan biasanya dengan cara membongkar
karang mati dengan gigi besarnya untuk mencari siput dan cacing-cacingan yang
terkubur. Mereka gemar sekali makan kerang-kerang yang berukuran besar seperti Triton. Ikan ini sanggup memecahkan cangkang
kerang-kerangan tersebut dengan mudah untuk diambil dagingnya. Bunyi gerusan
mulutnya ketika makan, sangat menarik bagi para penyelam sehingga diibaratkan
seperti sekelompok anak-anak yang sedang memakan kembang gula. Kadang-kadang
juga ikan besar ini mengasah giginya pada karang massif (padat) sehingga meninggalkan
bekas goresan yang menakjubkan.
Selain
itu salah satu makanan utama dari ikan napoleon ialah mahkota bintang berduri.
Mahkota bintang berduri adalah organisme yang tergolong dalam phylum
Echinodermata, subphylum Asterozoa, class Asteroidea, ordo Valvatida dan famili
Acanthasteridae. Spesies ini mempunyai ukuran terbesar kedua setelah jenis
bintang laut bunga matahari (sun flower sea star). Jenis makanan utamanya ialah
coral polyp dan aktif mencari makan pada saat malam hari (nocturnal). Pada siang
hari dia akan berlindung dari sinar dengan menempel pada bagian bawah karang.
Beberapa peneliti meyakini bahwa ikan napoleon juga secara aktif mengkonsumsi
telur dari mahkota bintang berduri ini. Keberadaan ikan napoleon, oleh karena
itu, dinyatakan sebagai salah satu key stone species. Jika jumlah
populasi ikan napoleon berkurang, habitat terumbu karang diduga akan mengalami
ledakan populasi mahkota bintang berduri.
2.3 Habitat Ikan Napoleon
Ikan Napoleon (Cheilunus undulatus) merupakan salah satu ikan karang besar yang
hidup pada daerah tropis. Kehidupan hewan ini umumnya sama dengan ikan karang
lain yang hidup secara soliter. Para penyelam biasanya menemukan ikan ini
berenang sendiri pada daerah sekitar karang. Dan biasanya sangat jinak dengan para
penyelam. Ikan ini biasanya tidak terusik dengan aktivitas para penyelam.
Kebiasaan hidup sendiri pada kedalaman tertentu membuat hewan ini sangat
dinantikan oleh para penyelam untuk melihat atau bahkan memotret hewan ini.
Biasanya ikan berenang sendiri mencari makan didaerah dekat karang, karena
makanannya yang berupa beberapa jenis sea urchin, molusca dan
crustacean memang banyak berada pada daerah sekitar karang.
populasi
hewan ini sangat kecil dan merupakan salah satu ikan yang sangat
dilindungi. Populasi ikan ini biasanya didapatkan pada daerah-daerah yang
jauh dari kegiatan pengeboman karena dari beberapa pengalaman para
penyelam, mengatakan bahwa ikan napoleon akan sangat jarang
ditemukan pada daerah dengan kondisi karang yang sudah rusak akibat pengeboman
dan atau daerah yang banyak menggunakan potassium sianida. Ini
menggambarkan bahwa keberadaan ikan ini sangat tergantung pada ekosistem yang
terjaga.
Mahalnya perdagangan ikan ini merupakan salah
satu penyebab populasi ikan ini sangat jauh berkurang dialam. Warna
daging yang putih lembut dengan rasa yang sangat lezat, membuat ikan ini
semakin diburu. Beberapa Negara yang dicatat sebagai pengimpor ikan
ini adalah Singapura, Cina, Hongkong dan Jepang. Juga pernah dicatat beberapa
pesanan berasal dari Canada, Amerika dan beberapa nagara di Eropa. Walau
dilakukan dengan tidak resmi, sampai sekarang masih didapatkan beberapa kasus
penyeludupan hewan ini keluar dari Indonesia. Ikan
ini merupakan salah satu ikan yang sangat dilindungi dan dilarang
perdagangannya saat ini. Oleh International Union for the Conservation of
Nature and Natural Resources (IUCN), ditetapkan ikan Napoleon sebagai salah
satu ikan yang dilindungi di dunia karena ikan ini telah langka dan terancam
populasinya dialam.
Khusus untuk dibeberapa perairan Indonesia,
kita dapat menemukan ikan ini hidup disekitar daerah sekiatar Irian (raja ampat
dan sekitarnya), perairan Sulawesi tenggara (kabupaten Buton, Perairan Wakatobi
dan sekitarnya), Periaran Sulawesi Utara (Bunaken dan sekitarnya), Perairan
Nusa Tenggara (Sikka dan sekitarnya), perairan Sulawesi selatan (Takabonerate
dan sekitarnya), Perairan Maluku. Namun
demikian karena maraknya pengiriman secara illegal ikan ini ke Singapura,
membuat ikan ini telah mulai langka dan sangat sulit untuk ditemukan.
Walaupun dicanangkan sebagai salah satu hewan yang dilindungi di Indonesia,
tidak menyusutkan niat beberapa pencari dan pedagang ikan untuk menjual ikan
ini. Bahkan dengan dilindunginya ikan ini membuat harganya semakin mahal
dan semakin menantang mereka untuk menangkap dan menjualnya.
Sangat disayangkan jika keberadaan ikan ini
akan musnah dari parairan Indonesia. Sebagai salah satu hewan yang
mempunyai bentuk yang cantik, anggun, gemulai dan bersahabat dialam, menjadikan
ikan ini sangat dekat dengan beberapa penyelam. Keberadaan ikan ini
dibeberapa daerah penyelaman menjadikan pengalaman tersendiri yang tak
terlupakan bagi para penyelam. Bahkan dibeberapa Negara ada yang menawarkan
paket berenang dengan hanya untuk menyaksikan keberadaan beberapa jenis ikan
ini dialam. Ini
merupakan investasi alam yang sangat berharga untuk jangka panjang. Sebagian
besar masyarakat kita tidak mengerti akan keberadaan hewan ini bahkan ironisnya
dibeberapa tempat, ikan ini diburu untuk disantap menjadi makanan keseharian
mereka. Minimnya kesadaran akan beberapa jenis hewan yang semakin berkurang
dialam menjadikan mereka seakan tidak perduli dengan hewan ini. Untuk itu akan sangat diharapkan
peran dari semua pihak untuk bersama-sama menjaga keberadaan hewan dan
ikan-ikan yang dilindungi.
2.4 Sistem Reproduksi Ikan
Napoleon
2.4.1 Pengetian Reproduksi
Reproduksi
adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan sebagai upaya untuk melestarikan
jenisnya atau kelompoknya. Tidak setiap individu mampu menghasilkan keturunan,
tetapi setidaknya reproduksi akan berlangsung pada sebagian besar individu yang hidup dipermukaan bumi ini. Kegiatan reproduksi pada setiap jenis hewan air berbeda-beda, tergantung
kondisi lingkungan.
Untuk
dapat melakukan reproduksi maka harus ada gamet jantan dan betina. Penyatuan
gamet jantan dan betina akan membentuk zigot yang selanjutnya berkembang menjadi
generasi baru. reproduksi pada ikan merupakan suatu siklus yang dapat dikatakan
berkala dan teratur. Kebanyakan ikan mempunyai siklus reproduksi tahunan.
Sekali mereka memulainya maka hal itu akan berulang terus menerus sampai mati.
Pada beberapa jenis ikan bisa bereproduksi lebih dari satu kali dalam satu
tahun.
Ikan memiliki variasi yang luas dalam strategi reproduksi agar keturunannya
mampu bertahan hidup. Ada tiga strategi reproduksi yang paling
menonjol:
1.
memijah hanya bilamana energi (lipid) cukup tersedia
2.
memijah dalam proporsi ketersediaan
energi
3.
memijah dengan
mengorbankan semua fungsi yang lain, jika sesudah itu individu tersebut mati.
Berdasarkan tiga strategi tersebut, maka ikan memiliki ukuran dan jumlah
telur yang berbeda, tergantung tingkah laku dan habitatnya. Sebagian ikan
memiliki jumlah telur banyak, namun ukurannya kecil, sebagai konsekuensi dari
sintasan yang rendah. Sebaliknya ikan yang memiliki jumlah telur sedikit ukuran
setiap butir telurnya besar, kadang-kadang memerlukan perawatan dari induknya,
misalnya ikan tilapia.
Berdasarkan strategi reproduksi yang dimiliki oleh ikan maka dikenal tipe
reproduksi seksual dengan fertilisasi internal dan reproduksi seksual dengan
fertilisasi eksternal Reproduksi seksual dengan fertilisasi internal, dilakukan
dengah menempatkan sperma ke dalam tubuh betina sehingga mengurangi kemungkinan kekeringan atau mengatasi kekurangdekatan sperma dan
telur sehingga fertilisasi dapat berlangsung. Sedangkan fertilisasi eksternal,
merupakan penggabungan dua garnet (sperma dan telur) di luar tubuh masing
masing induk secara terkoordinasi. Cara reproduksi ikan ada
antara lain:
- 1Ovipar, yaitu sel telur dan sel sperma bertemu di luar tubuh dan embrio ikan ber kembang di luar tubuh sang induk..
- Vivipar, kandungan kuning telur sangat sedikit, perkembangan embrio ditentukan oleh hubungannya dengan placenta, dan anak ikan menyerupai induk dewasa.
- Ovovivipar, sel telur cukup banyak mempunyai kuning telur, Embrio berkembang di dalam tubuh ikan induk betina, dan anak ikan menyerupai induk dewasa. Contoh: ikan-ikan livebearers.
2.4.2 Seksualitas
Sebagian besar species ikan adalah gonokoristik (dioecious), di mana
sepanjang hidupnya memiliki jenis kelamin yang sarna. Gonokoristik
terdiri atas dua kelompok:
- kelompok yang tidak berdiferensiasi, artinya pada waktu juvenil, jaringan gonad dalam keadaan belum dapat diidentifikasi Jantan atau betina;
- kelompok yang berdiferensiasi, artinya sejak juvenil sudah tampak jenis kelaminnya Jantan atau betina).
Selain gonokoristik, juga dikenal istilah hermaprodit
yaitu di dalam tubuh individu ditemukan dua jenis gonad. Bila kedua jenis gonad
berkembang secara serentak dan mampu berfungsi, keduanya dapat matang bersamaan
atau bergantian maka jenis hermaprodit ini disebut hermaprodit sinkroni. Hermaprodit
protandri yaitu bila pada
awalnya ikan-ikan tersebut berkelamin jantan namun semakin tua akan berubah
kelamin menjadi betina. Juga dikenal istilah hermaprodit protogini yaitu bila pada awalnya berkelamin betina namun semakin tua
akan berubah kelamin menjadi jantan.
2.4.3
Sistem Reproduksi Ikan Napoleon
Sistem reproduksi pada ikan napoleon yaitu
ikan ini mempunyai pola reproduksi yang Hermafrodit protogini. Biasanya ikan ini lahir
sebagai hewan jantan dan akan berubah menjadi betina saat menjelang dewasa.
Sehingga kadang ditemukan dominasi jantan pada satu populasi ikan kecil sampai
ukuran sedang dan akan berubah menjadi dominasi populasi betina saat mendekati
matang gonad. Ini memang fenomena unik dialam yang merupakan salah satu
strategi sebagian besar hewan laut utntuk mempertahankan kehidupan populasi
mereka.
Di sini ikan napoleon jantan ada dua tipe,
yakni mereka yang terlahir sebagai jantan dan tetap sebagai jantan sejati
sampai akhir hayat, dan mereka yang memulai hidup sebagai betina dan dalam masa
kehidupan berikutnya berubah fungsi sebagai jantan. Perubahan menjadi betina
biasanya terjadi setelah berumur 5 – 10 tahun atau berbobot badan kurang dari
10 – 15 kg. Namun, pergantian kelamin dan bagaimana perubahan kelamin terjadi
masih menyimpan misteri. Ada sejumlah faktor yang diperkirakan bisa mendorong
perubahan jenis kelamin tadi. Yakni hubungan antarikan napoleon jantan dan
dominasi sosial, atau dalam hal lebih spesifik, ukuran tubuhnya. Ikan napoleon
betina bertelur sepanjang tahun di pinggir atau bagian luar lereng terumbu
karang.
Proses bertelur ini terjadi dalam kelompok
maupun berpasangan. Kegiatan bertelur dalam kelompok sungguh dramatis.
Aktivitas itu dimulai dengan berkeliling bersama secara perlahan membentuk
suatu kelompok. Saat anggota kelompok bertambah, mereka berenang lebih cepat
dan lebih cepat lagi, akhirnya makin rapat membentuk kelompok besar. Pada
puncak hiruk-pikuk tadi, seluruh kelompok naik ke arah permukaan laut kemudian
secepat kilat berbalik arah dan meninggalkan sebuah massa telur dan sperma di
belakang yang segera terbawa oleh arus.
Proses bertelur ini terjadi dalam kelompok
maupun berpasangan Dari sini dia menarik perhatian betina yang lewat, yang
kira-kira bisa memberi harapan. Caranya, di atas calon pasangan dia bergerak ke
atas dan ke bawah dan menggetarkan tubuhnya sembari berenang kembali. Kalau
siap menerima pinangannya, si betina akan membalasnya dengan memberi sinyal ke
ikan jantan yang meminangnya. Dengan bangga si betina melengkungkan tubuhnya
membentuk huruf “S” sembari mempertontonkan perut buncitnya yang berisi telur.
Mereka kemudian bertelur dalam suatu gerakan naik turun secara cepat ke
permukaan. Proses bertelur ini berlangsung singkat dalam suatu hari, tergantung
pada kondisi setempat. Di areal dengan arus pasang surut yang kuat, bertelur
terjadi hanya setelah puncak pasang naik, keadaan yang ideal untuk memindahkan
telur ke luar terumbu karang.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Educatiaon. 2011. Pengertian Ikan Karang. http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/03/pengertian-ikan-karang.html. Diakses pada 28 Maret 2014.
Ø Wikipwdia. 2014. Ikan napoleon. http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_Napoleon. Diakses pada 28 Maret 2014.
Ø Kasim, Ma’ruf PhD. 2008. Mengenal
Ikan Napoleon. http://maruf.wordpress.com/2008/06/09/mengenal-ikan-napoleon/.
Diakses pada 28 Maret 2014.
Ø Ansari, Bondan. 2011. Ikan Karang. http://bondan-ansari.blogspot.com/p/perikanan.html. Diakses pada 28 Maret 2014.
Ø Ipa. 2013. Pengertien Reproduksi. http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-reproduksi.html. Diakses pada 28 Maret 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar