Senin, 21 April 2014

Ikhtiologi Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus)


Ikan Napoleon
2.1 Deskripsi Ikan Napoleon
Ikan Napoleon atau Ikan Napoleon Wrasse (Cheilinus undulatus) merupakan ikan karang berukuran besar anggota dari familia Labridae, dengan ukuran bisa mencapai 2 m dan berat 190 kg. Ikan Napoleon terutama ditemukan di terumbu karang di kawasan samudra hindia dan samudra pasifik. Ikan ini mempunyai pola reproduksi hermafrodit protogini dengan sebaran di wilayah perairan india-pasifik. Ikan napoleon merupakan jenis ikan karang yang mempunyai daya tarik menarik bagi para penyelam untuk menikmati wisata alam bawah laut.
Ikan ini disebut orang Australia dengan nama Hump Head Maori Wrasse, yang dibedakan karena bagian mukanya mempunyai guratan-guratan yang menyerupai hiasan muka orang Maori. Guratan-guratan tersebut berwarna krem (kuning susu) yang saling tumpang tindih pada bagian hidung dan pipi, kemudian meluas ke atas badan dan seberang ujung sirip dada. Badannya disepuh dengan warna hijau cerah dan di bagian atas seluruh sirip-siripnya berwarna coklat. Panjang ikan ini bisa mencapai 1.5 meter. Dan beberapa ikan bisa mencapai ukuran sampai 180 kg pada usia 50 tahun. Ketika muda, ikan napoleon terlihat pucat dengan garis-garis vertikal lebih gelap. Begitu dewasa, warna tubuhnya menjadi hijau kebiru-biruan dengan garis-garis lebih jelas. Bibirnya menebal macam bibir Mick Jagger. Bagian atas kepalanya pun, di atas mata, menjadi benjol ke depan. Karena ponoknya itu, orang pun menamainya Wrasse kepala berponok (Humphead wrasse). Wajahnya memiliki garis-garis tak beraturan. Di belakang matanya terdapat dua garis pendek berwarna hitam. “Goresan” hitam ini menyerupai ornamen wajah suku Maori di Selandia Baru. Maka, ikan napoleon pun mendapat julukan lain, Maori wrasse.
Ikan napoleon memiliki klasifikasi taksonomi (Burgess et al. Dalam Arif 2007) sebagai berikut :
  • Kingdom                     : Animalia 
  • Phylum                        : Chordata 
  • Sub Phylum                 : Vertebrata
  • Classis                         : Pisces
  • Sub Classis                  : Actinopeterygii 
  • Ordo                            : Percomorphy
  • Sub Ordo                    : Percoidea
  • Familia                        : Labridae 
  • Genus                          : Cheilinus 
  • Spesies                        : CheilinusUndulates
2.2 Cara Makan Ikan Napoleon
Ketika kita membicarakan ikhtiogi tentang ikan, kita juga akan membahas bagaimana cara makan dari ikan tersebut dan tingkahlaku lainnya. Seperti penjelasan di atas ikan napoleon merupakan salah satu ikan penghuni karang yang memiliki bentuk tubuh yang unik, warna tubuh yang indah, dan pergerakan di perairan yang gemulai yang membuat para penyelam penasarai ingin melihat ikan napoleon ini.
Secara garis besar ikan dapat di bedakan menjadi beberapa golongan berdasarkan cara makan ikan tersebut seperti golongan predator, grazer, penyaring makanan, dan parasit. Umumnya ikan-ikan yang memakan binatang-binatang makroskopik mempunyai adaptasi tertentu, mereka biasanya mempunyai gigi pencengkram yang berkembang dengan baik, seperti yang terlihat banyak ikan cucut (Elasmobranciii), sphyraema, esox, dan lepisosteus.
Cara makan dari ikan napoleon adalah ikan ini mencari makan biasanya dengan cara membongkar karang mati dengan gigi besarnya untuk mencari siput dan cacing-cacingan yang terkubur. Mereka gemar sekali makan kerang-kerang yang berukuran besar seperti Triton. Ikan ini sanggup memecahkan cangkang kerang-kerangan tersebut dengan mudah untuk diambil dagingnya. Bunyi gerusan mulutnya ketika makan, sangat menarik bagi para penyelam sehingga diibaratkan seperti sekelompok anak-anak yang sedang memakan kembang gula. Kadang-kadang juga ikan besar ini mengasah giginya pada karang massif (padat) sehingga meninggalkan bekas goresan yang menakjubkan.
Selain itu salah satu makanan utama dari ikan napoleon ialah mahkota bintang berduri. Mahkota bintang berduri adalah organisme yang tergolong dalam phylum Echinodermata, subphylum Asterozoa, class Asteroidea, ordo Valvatida dan famili Acanthasteridae. Spesies ini mempunyai ukuran terbesar kedua setelah jenis bintang laut bunga matahari (sun flower sea star). Jenis makanan utamanya ialah coral polyp dan aktif mencari makan pada saat malam hari (nocturnal). Pada siang hari dia akan berlindung dari sinar dengan menempel pada bagian bawah karang. Beberapa peneliti meyakini bahwa ikan napoleon juga secara aktif mengkonsumsi telur dari mahkota bintang berduri ini. Keberadaan ikan napoleon, oleh karena itu, dinyatakan sebagai salah satu key stone species. Jika jumlah populasi ikan napoleon berkurang, habitat terumbu karang diduga akan mengalami ledakan populasi mahkota bintang berduri.
2.3 Habitat Ikan Napoleon
Ikan Napoleon (Cheilunus undulatus) merupakan salah satu ikan karang besar yang hidup pada daerah tropis. Kehidupan hewan ini umumnya sama dengan ikan karang lain yang hidup secara soliter. Para penyelam biasanya menemukan ikan ini berenang sendiri pada daerah sekitar karang. Dan biasanya sangat jinak dengan para penyelam. Ikan ini biasanya tidak terusik dengan aktivitas para penyelam. Kebiasaan hidup sendiri pada kedalaman tertentu membuat hewan ini sangat dinantikan oleh para penyelam untuk melihat atau bahkan memotret hewan ini. Biasanya ikan berenang sendiri mencari makan didaerah dekat karang, karena makanannya yang berupa beberapa jenis sea urchin, molusca dan crustacean memang banyak berada pada daerah sekitar karang.
populasi hewan ini sangat kecil dan merupakan salah satu ikan yang sangat dilindungi.  Populasi ikan ini biasanya didapatkan pada daerah-daerah yang jauh dari kegiatan pengeboman karena dari beberapa pengalaman para penyelam,  mengatakan bahwa  ikan napoleon akan  sangat jarang ditemukan pada daerah dengan kondisi karang yang sudah rusak akibat pengeboman dan atau daerah yang banyak menggunakan potassium sianida.  Ini menggambarkan bahwa keberadaan ikan ini sangat tergantung pada ekosistem yang terjaga.
Mahalnya perdagangan ikan ini merupakan salah satu penyebab populasi ikan ini sangat jauh berkurang dialam.  Warna daging yang putih lembut dengan rasa yang sangat lezat, membuat ikan ini semakin diburu.  Beberapa Negara yang dicatat sebagai  pengimpor ikan ini adalah Singapura, Cina, Hongkong dan Jepang. Juga pernah dicatat beberapa pesanan berasal dari  Canada, Amerika dan beberapa nagara di Eropa. Walau dilakukan dengan tidak resmi, sampai sekarang masih didapatkan beberapa kasus penyeludupan hewan ini keluar dari Indonesia.  Ikan ini merupakan salah satu ikan yang sangat dilindungi dan dilarang perdagangannya saat ini. Oleh International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), ditetapkan ikan Napoleon sebagai salah satu ikan yang dilindungi di dunia karena ikan ini telah langka dan terancam populasinya dialam. 
Khusus untuk dibeberapa perairan Indonesia, kita dapat menemukan ikan ini hidup disekitar daerah sekiatar Irian (raja ampat dan sekitarnya), perairan Sulawesi tenggara (kabupaten Buton, Perairan Wakatobi dan sekitarnya), Periaran Sulawesi Utara (Bunaken dan sekitarnya), Perairan Nusa Tenggara (Sikka dan sekitarnya), perairan Sulawesi selatan (Takabonerate dan sekitarnya), Perairan Maluku. Namun demikian karena maraknya pengiriman secara illegal ikan ini ke Singapura, membuat ikan ini telah mulai langka dan sangat sulit untuk ditemukan.  Walaupun dicanangkan sebagai salah satu hewan yang dilindungi di Indonesia, tidak menyusutkan niat beberapa pencari dan pedagang ikan untuk menjual ikan ini.  Bahkan dengan dilindunginya ikan ini membuat harganya semakin mahal dan semakin menantang mereka untuk menangkap dan menjualnya.
Sangat disayangkan jika keberadaan ikan ini akan musnah dari parairan Indonesia.  Sebagai salah satu hewan yang mempunyai bentuk yang cantik, anggun, gemulai dan bersahabat dialam, menjadikan ikan ini sangat dekat dengan beberapa penyelam.  Keberadaan ikan ini dibeberapa daerah penyelaman menjadikan  pengalaman tersendiri yang tak terlupakan bagi para penyelam. Bahkan dibeberapa Negara ada yang menawarkan paket berenang dengan hanya untuk menyaksikan keberadaan beberapa jenis ikan ini dialam. Ini merupakan investasi alam yang sangat berharga untuk jangka panjang. Sebagian besar masyarakat kita tidak mengerti akan keberadaan hewan ini bahkan ironisnya dibeberapa tempat, ikan ini diburu untuk disantap menjadi makanan keseharian mereka. Minimnya kesadaran akan beberapa jenis hewan yang semakin berkurang dialam menjadikan mereka seakan tidak perduli dengan hewan ini. Untuk itu akan sangat diharapkan peran dari semua pihak untuk bersama-sama menjaga keberadaan hewan dan ikan-ikan yang dilindungi.
2.4 Sistem Reproduksi Ikan Napoleon
2.4.1 Pengetian Reproduksi
Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya. Tidak setiap individu mampu menghasilkan keturunan, tetapi setidaknya reproduksi akan berlangsung pada sebagian besar individu yang hidup dipermukaan bumi ini. Kegiatan reproduksi pada setiap jenis hewan air berbeda-beda, tergantung kondisi lingkungan.
Untuk dapat melakukan reproduksi maka harus ada gamet jantan dan betina. Penyatuan gamet jantan dan betina akan membentuk zigot yang selanjutnya berkembang menjadi generasi baru. reproduksi pada ikan merupakan suatu siklus yang dapat dikatakan berkala dan teratur. Kebanyakan ikan mempunyai siklus reproduksi tahunan. Sekali mereka memulainya maka hal itu akan berulang terus menerus sampai mati. Pada beberapa jenis ikan bisa bereproduksi lebih dari satu kali dalam satu tahun.
Ikan memiliki variasi yang luas dalam strategi reproduksi agar keturunannya mampu bertahan hidup. Ada tiga strategi reproduksi yang paling menonjol:
1.      memijah hanya bilamana energi (lipid) cukup tersedia
2.      memijah dalam proporsi ketersediaan energi
3.      memijah dengan mengorbankan semua fungsi yang lain, jika sesudah itu individu tersebut mati.

Berdasarkan tiga strategi tersebut, maka ikan memiliki ukuran dan jumlah telur yang berbeda, tergantung tingkah laku dan habitatnya. Sebagian ikan memiliki jumlah telur banyak, namun ukurannya kecil, sebagai konsekuensi dari sintasan yang rendah. Sebaliknya ikan yang memiliki jumlah telur sedikit ukuran setiap butir telurnya besar, kadang-kadang memerlukan perawatan dari induknya, misalnya ikan tilapia.
Berdasarkan strategi reproduksi yang dimiliki oleh ikan maka dikenal tipe reproduksi seksual dengan fertilisasi internal dan reproduksi seksual dengan fertilisasi eksternal Reproduksi seksual dengan fertilisasi internal, dilakukan dengah menempatkan sperma ke dalam tubuh betina sehingga mengurangi kemungkinan kekeringan atau mengatasi kekurangdekatan sperma dan telur sehingga fertilisasi dapat berlangsung. Sedangkan fertilisasi eksternal, merupakan penggabungan dua garnet (sperma dan telur) di luar tubuh masing­ masing induk secara terkoordinasi. Cara reproduksi ikan ada antara lain:
  1. 1Ovipar, yaitu sel telur dan sel sperma bertemu di luar tubuh dan embrio ikan ber kembang di luar tubuh sang induk..
  2. Vivipar, kandungan kuning telur sangat sedikit, perkembangan embrio ditentukan oleh hubungannya dengan placenta, dan anak ikan menyerupai induk dewasa.  
  3. Ovovivipar, sel telur cukup banyak mempunyai kuning telur, Embrio berkembang di dalam tubuh ikan induk betina, dan anak ikan menyerupai induk dewasa. Contoh: ikan-ikan livebearers.
2.4.2 Seksualitas
Sebagian besar species ikan adalah gonokoristik (dioecious), di mana sepanjang hidupnya memiliki jenis kelamin yang sarna. Gonokoristik terdiri atas dua kelompok:  
  1. kelompok yang tidak berdiferensiasi, artinya pada waktu juvenil, jaringan gonad dalam keadaan belum dapat diidentifikasi Jantan atau betina;
  2. kelompok yang berdiferensiasi, artinya sejak juvenil sudah tampak jenis kelaminnya Jantan atau betina).
Selain gonokoristik, juga dikenal istilah hermaprodit yaitu di dalam tubuh individu ditemukan dua jenis gonad. Bila kedua jenis gonad berkembang secara serentak dan mampu berfungsi, keduanya dapat matang bersamaan atau bergantian maka jenis hermaprodit ini disebut hermaprodit sinkroni. Hermaprodit protandri yaitu bila pada awalnya ikan-ikan tersebut berkelamin jantan namun semakin tua akan berubah kelamin menjadi betina. Juga dikenal istilah hermaprodit protogini yaitu bila pada awalnya berkelamin betina namun semakin tua akan berubah kelamin menjadi jantan.
2.4.3        Sistem Reproduksi Ikan Napoleon
Sistem reproduksi pada ikan napoleon yaitu ikan ini mempunyai pola reproduksi yang Hermafrodit protogini. Biasanya ikan ini lahir sebagai hewan jantan dan akan berubah menjadi betina saat menjelang dewasa. Sehingga kadang ditemukan dominasi jantan pada satu populasi ikan kecil sampai ukuran sedang dan akan berubah menjadi dominasi populasi betina saat mendekati matang gonad. Ini memang fenomena unik dialam yang merupakan salah satu strategi sebagian besar hewan laut utntuk mempertahankan kehidupan populasi mereka.
Di sini ikan napoleon jantan ada dua tipe, yakni mereka yang terlahir sebagai jantan dan tetap sebagai jantan sejati sampai akhir hayat, dan mereka yang memulai hidup sebagai betina dan dalam masa kehidupan berikutnya berubah fungsi sebagai jantan. Perubahan menjadi betina biasanya terjadi setelah berumur 5 – 10 tahun atau berbobot badan kurang dari 10 – 15 kg. Namun, pergantian kelamin dan bagaimana perubahan kelamin terjadi masih menyimpan misteri. Ada sejumlah faktor yang diperkirakan bisa mendorong perubahan jenis kelamin tadi. Yakni hubungan antarikan napoleon jantan dan dominasi sosial, atau dalam hal lebih spesifik, ukuran tubuhnya. Ikan napoleon betina bertelur sepanjang tahun di pinggir atau bagian luar lereng terumbu karang.
Proses bertelur ini terjadi dalam kelompok maupun berpasangan. Kegiatan bertelur dalam kelompok sungguh dramatis. Aktivitas itu dimulai dengan berkeliling bersama secara perlahan membentuk suatu kelompok. Saat anggota kelompok bertambah, mereka berenang lebih cepat dan lebih cepat lagi, akhirnya makin rapat membentuk kelompok besar. Pada puncak hiruk-pikuk tadi, seluruh kelompok naik ke arah permukaan laut kemudian secepat kilat berbalik arah dan meninggalkan sebuah massa telur dan sperma di belakang yang segera terbawa oleh arus.
Proses bertelur ini terjadi dalam kelompok maupun berpasangan Dari sini dia menarik perhatian betina yang lewat, yang kira-kira bisa memberi harapan. Caranya, di atas calon pasangan dia bergerak ke atas dan ke bawah dan menggetarkan tubuhnya sembari berenang kembali. Kalau siap menerima pinangannya, si betina akan membalasnya dengan memberi sinyal ke ikan jantan yang meminangnya. Dengan bangga si betina melengkungkan tubuhnya membentuk huruf “S” sembari mempertontonkan perut buncitnya yang berisi telur. Mereka kemudian bertelur dalam suatu gerakan naik turun secara cepat ke permukaan. Proses bertelur ini berlangsung singkat dalam suatu hari, tergantung pada kondisi setempat. Di areal dengan arus pasang surut yang kuat, bertelur terjadi hanya setelah puncak pasang naik, keadaan yang ideal untuk memindahkan telur ke luar terumbu karang.


DAFTAR PUSTAKA
Ø  Educatiaon. 2011. Pengertian Ikan Karang. http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/03/pengertian-ikan-karang.html. Diakses pada 28 Maret 2014.
Ø      Wikipwdia. 2014. Ikan napoleon. http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_Napoleon. Diakses pada 28 Maret 2014.
Ø  Kasim, Ma’ruf PhD. 2008. Mengenal Ikan Napoleon. http://maruf.wordpress.com/2008/06/09/mengenal-ikan-napoleon/. Diakses pada 28 Maret 2014.
Ø         Ansari, Bondan. 2011. Ikan Karang. http://bondan-ansari.blogspot.com/p/perikanan.html. Diakses pada 28 Maret 2014.
Ø  Ipa. 2013. Pengertien Reproduksi. http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-reproduksi.html. Diakses pada 28 Maret 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar